Ada induk burung yang sedang mengerami telurnya. Setiap hari ia mengeraminya agar telurnya terus hangat dan anak-anaknya aman dari pemangsa lain. Dihari yang dingin ataupun panas, sang induk terus mengerami dan melindungi telurnya sampai anak-anaknya keluar dari cangkang telur.
Suatu hari yang hangat, telur-telurnya pun menetas dan keluarlah 4 ekor anak burung yang lucu. Keempatnya terlihat senang saat melihat indahnya dunia dari atas pohon, mereka berbincang-bincang selagi menunggu ibunya yang sedang mencari makanan untuk mereka.
Anak burung 1(AB 1): aku yakin.. pasti Ibu akan memberiku cacing yang lebih besar daripada punya kalian.
AB 2: Tidak.. pasti ibu akan memberiku cacing yang leeebihhhh besar daripada punyamu
AB 3: Tidak! pasti punya kuu!
AB4: aku tidak peduli dengan hal itu, aku hanya mau bertemu ibu.
Saat itu pula, datanglah sang induk dengan membawa 4 buah cacing dimulutnya. Sang Induk memberikan cacing tersebut pada anak-anaknya. Ketiga anaknya makan dengan sangat lahap, namun tidak bagi AB 4.
AB 4: Ibu... kenapa ibu tidak makan?Ibu: Ibu tidak lapar... kamu makan saja ya :)AB 4 : *membagi cacing menjadi 2* ini. yang satu buat ibu, yang satu untukku. :D
Ibu: terima kasih nak.
Lalu semuanya makan dengan lahap dan senang. Beberapa minggu berlalu, sayap-sayap anak burung sudah kuat dan siap untuk belajar terbang. Dengan sabar sang Ibu terus mengajari anak-anaknya hingga anaknya dapat terbang.
Hari pertama terbang: keempat anak burung itu tidak bisa terbang
Hari kedua: masih belum bisa terbang
Hari ketiga: Anak pertamanya bisa terbang, sedangkan yang lainnya belum bisa.
Hari keempat: Anak keduanya juga bisa terbang.
Hari kelima: Anak ketiganya bisa terbang juga mengikuti kakak-kakaknya.
Hari keenam: ......
AB 1: payahh... kamu masih saja belum bisa terbang! Coba lihat kami! Kami bisa terbang~~
AB 2: Benar! Coba lihat, kami bisa terbang seperti ini.. wushh..wushhh
AB 3: Ayooolah... jangan memperlambat kami. Kami mau terbang ketempat yang lebih jauh dan indah daripada disini!
Ibu: kamu pasti bisa nak... Ibu yakin itu!
AB 4: iya bu!
Anak burung itu terus menyoba terbang, namun dia terus terjatuh dan terjatuh. Kakak-kakaknya terus mentertawakannya dan terus mengejeknya. 'Kamu tidak akan bisa terbang lebih tinggi daripada kami!!', ejeknya.
Dan dihari ketujuh...Anak burung itu masih terus berusah terbang.
Dan... Wushhh! Dia terbang! sayapnya mekar dengan sempurna, bahkan dia bisa terbang lebih tinggi daripada kakak-kakaknya. Kakak-kakaknya terkejut melihatnya! Mereka tidak menyangka, anak burung yang paling kecil itu bisa terbang lebih tinggi dari mereka.
Ibu: Akhirnya kamu bisa terbang,nak.. kini waktunya bagi kita untuk berpisah. Teruslah terbang, terbanglah ketempat yang indah dan terbanglah kelangit biru yang luas itu. Apabila kamu merasa lelah, beristirahatlah di dahan pohon yang hijau dan tinggi, jangan biarkan dirimu dimangsa oleh hewan lain. Ibu percaya kalian akan baik-baik saja disana. :)AB 4: Bagaimana dengan Ibu? Apa Ibu akan ikut dengan kami? Ibu: Ibu tidak bisa ikut sayang. Tugas ibu sudah selesai :), sekarang Ibu akan beristirahat di tempat lain yang sangat indah.
AB 4: Apa kami bisa bertemu lagi dengan ibu? Bagaimana kalau kami merindukanmu Ibu?
Ibu: Kita akan bertemu lagi bila saatnya sudah tiba,nak. Kalau kamu merindukanku, lihatlah kelangit biru yang luas itu pada malam hari. Ibu akan ada disana, mengawasi kalian anak-anakku. :)Sekarang pergilah.... Selamat jalan anak-anakku tersayang :D
Dan pergilah anak-anak burung itu. Mereka terbang dengan sayap mereka sendiri kelangit biru yang luas dan indah.
"Fly with the wings themselves, go to beautiful places. Fly freely, lest you get caught by humans. Fly the skies that area, do not let you fly within a small bird cage"
Suatu hari yang hangat, telur-telurnya pun menetas dan keluarlah 4 ekor anak burung yang lucu. Keempatnya terlihat senang saat melihat indahnya dunia dari atas pohon, mereka berbincang-bincang selagi menunggu ibunya yang sedang mencari makanan untuk mereka.
Anak burung 1(AB 1): aku yakin.. pasti Ibu akan memberiku cacing yang lebih besar daripada punya kalian.
AB 2: Tidak.. pasti ibu akan memberiku cacing yang leeebihhhh besar daripada punyamu
AB 3: Tidak! pasti punya kuu!
AB4: aku tidak peduli dengan hal itu, aku hanya mau bertemu ibu.
Saat itu pula, datanglah sang induk dengan membawa 4 buah cacing dimulutnya. Sang Induk memberikan cacing tersebut pada anak-anaknya. Ketiga anaknya makan dengan sangat lahap, namun tidak bagi AB 4.
AB 4: Ibu... kenapa ibu tidak makan?Ibu: Ibu tidak lapar... kamu makan saja ya :)AB 4 : *membagi cacing menjadi 2* ini. yang satu buat ibu, yang satu untukku. :D
Ibu: terima kasih nak.
Lalu semuanya makan dengan lahap dan senang. Beberapa minggu berlalu, sayap-sayap anak burung sudah kuat dan siap untuk belajar terbang. Dengan sabar sang Ibu terus mengajari anak-anaknya hingga anaknya dapat terbang.
Hari pertama terbang: keempat anak burung itu tidak bisa terbang
Hari kedua: masih belum bisa terbang
Hari ketiga: Anak pertamanya bisa terbang, sedangkan yang lainnya belum bisa.
Hari keempat: Anak keduanya juga bisa terbang.
Hari kelima: Anak ketiganya bisa terbang juga mengikuti kakak-kakaknya.
Hari keenam: ......
AB 1: payahh... kamu masih saja belum bisa terbang! Coba lihat kami! Kami bisa terbang~~
AB 2: Benar! Coba lihat, kami bisa terbang seperti ini.. wushh..wushhh
AB 3: Ayooolah... jangan memperlambat kami. Kami mau terbang ketempat yang lebih jauh dan indah daripada disini!
Ibu: kamu pasti bisa nak... Ibu yakin itu!
AB 4: iya bu!
Anak burung itu terus menyoba terbang, namun dia terus terjatuh dan terjatuh. Kakak-kakaknya terus mentertawakannya dan terus mengejeknya. 'Kamu tidak akan bisa terbang lebih tinggi daripada kami!!', ejeknya.
Dan dihari ketujuh...Anak burung itu masih terus berusah terbang.
Dan... Wushhh! Dia terbang! sayapnya mekar dengan sempurna, bahkan dia bisa terbang lebih tinggi daripada kakak-kakaknya. Kakak-kakaknya terkejut melihatnya! Mereka tidak menyangka, anak burung yang paling kecil itu bisa terbang lebih tinggi dari mereka.
Ibu: Akhirnya kamu bisa terbang,nak.. kini waktunya bagi kita untuk berpisah. Teruslah terbang, terbanglah ketempat yang indah dan terbanglah kelangit biru yang luas itu. Apabila kamu merasa lelah, beristirahatlah di dahan pohon yang hijau dan tinggi, jangan biarkan dirimu dimangsa oleh hewan lain. Ibu percaya kalian akan baik-baik saja disana. :)AB 4: Bagaimana dengan Ibu? Apa Ibu akan ikut dengan kami? Ibu: Ibu tidak bisa ikut sayang. Tugas ibu sudah selesai :), sekarang Ibu akan beristirahat di tempat lain yang sangat indah.
AB 4: Apa kami bisa bertemu lagi dengan ibu? Bagaimana kalau kami merindukanmu Ibu?
Ibu: Kita akan bertemu lagi bila saatnya sudah tiba,nak. Kalau kamu merindukanku, lihatlah kelangit biru yang luas itu pada malam hari. Ibu akan ada disana, mengawasi kalian anak-anakku. :)Sekarang pergilah.... Selamat jalan anak-anakku tersayang :D
Dan pergilah anak-anak burung itu. Mereka terbang dengan sayap mereka sendiri kelangit biru yang luas dan indah.
"Fly with the wings themselves, go to beautiful places. Fly freely, lest you get caught by humans. Fly the skies that area, do not let you fly within a small bird cage"
Tidak ada komentar:
Posting Komentar